Blog Archive

Recent in Sports

Comments

Ads

Random Posts

Penyebab dan upaya mencegah kematian Murai batu Bakalan Muda Hutan






Murai batu bakalan yang biasa Anda lihat di sejumlah pasar burung umumnya merupakan hasil tangkapan hutan dan jarang sekali yang berasal dari hasil breeding / penangkaran. Tidak mengherankan apabila murai batu bakalan yang Anda beli di pasar burung pada umumnya masih liar, belum jinak, atau belum beradaptasi baik dengan lingkungan manusia, pakan, sangkar, dan aksesorisnya. Hal itu tentu berbeda dari MB  hasil breeding yang sepenuhnya sudah beradaptasi dengan empat hal tersebut.

Karena masih liar, burung bakalan harus dijinakkan dulu, sehingga bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya, termasuk pengenalan pakan kering (voer). Meski kita telah berupaya memberikan perawatan yang diperlukan, faktanya banyak penggemar murai batu yang merasa kewalahan ketika menghadapi murai batu bakalan. Banyak di antaranya yang stres, mengalami kelumpuhan, dan bahkan mati.
Perawatan burung bakalan memang membutuhkan perhatian ekstra serius, terutama menjaga kondisi burung agar tetap di bawah garis stres. Karena stres yang terjadi pada burung bakalan bisa berkembang menjadi berbagai bentuk gangguan lain hal yang tidak diinginkan, misalnya burung menjadi rentan sakit atau mati.
Upaya mencegah kematian pada murai batu bakalan
Disebut upaya, karena tak ada seorang pun yang bisa memastikan berapa lama makhluk hidup mampu bertahan hidup. Tidak beda dari manusia, umur tanaman dan binatang sudah ada yang mengaturnya: Al Khaliq.
Merawat murai batu bakalan tidak hanya sekadar mengandalkan pada pemberian pakan tambahan / EF seperti kroto, jangkrik dan ulat hongkong. Lebih dari itu, murai bakalan juga memerlukan perlakuan tepat dari pemiliknya.
Bagian terpenting dalam perawatan murai batu bakalan ini adalah menyediakan vitamin B-kompleks yang sangat dibutuhkan burung-burung bakalan. B-kompleks adalah kumpulan berbagai jenis vitamin B yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan burung-burung muda.
Defisiensi atau kekurangan vitamin B-kompleks bisa menyebabkan polyneuritis atau gangguan saraf, dengan gejala klinis antara lain kejang-kejang dan kelumpuhan. Ketika burung merasa stres, hal itu makin memicu keadaan tersebut.
Itulah sebabnya, mengapa kita sering melihat atau mengalami murai batu bakalan tiba-tiba terkulai lemah di dasar sangkar, tanpa mau makan dan minum, dan ujung-ujungnya mati. Kekurangan vitamin B-kompleks merupakan penyebab terbesar dari kematian burung bakalan, bukan hanya pada murai batu saja.
Anda bebas menggunakan produk manapun yang memiliki kandungan vitamin B-kompleks, meski efeknya terhadap MB bakalan bervariasi sesuai dengan efektifitas dan keyakinan Anda sendiri.
semoga bermanfaat
sumber omkicau.com

Posting Komentar

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates